Senin, 20 Desember 2010

Inter Juara, Moratti Ikuti Jejak Sang Ayah

perayaan juara piala dunia antar klub
Kesuksesan Inter Milan memenangi Piala Dunia Antarklub 2010 merupakan ulangan prestasi mereka di era 1960-an. Massimo Moratti pun berhasil mengikuti jejak ayahnya, Angelo.

Inter menjadi juara Piala Dunia Antarklub 2010 usai mengalahkan Mazembe 3-0 di laga puncak, Minggu (19/12/2010) malam WIB. Ini merupakan trofi juara dunia ketiga buat Nerazzurri.

Inter pernah meraih trofi serupa pada tahun 1964 dan 1965, yang waktu itu masih bernama Piala Interkontinental. Mereka sukses menundukkan Independiente, wakil Amerika Latin, dua tahun berturut-turut.

Saat Inter meraih dua trofi Piala Interkontinental tersebut, jabatan presiden Nerazzurri dipegang Angelo, ayah Massimo Moratti. Kesuksesan Inter tahun ini pun membuat Moratti berhasil mengikuti jejak ayahnya.

"Anda bisa melihat sukacita dari tiap orang, khususnya orang-orang yang ayahnya jadi bagian di masa itu," tukas Moratti, merujuk kepada anak-anak mendiang Armando Picchi dan Giacinto Facchetti, kepada Football Italia.

Picchi dan Facchetti merupakan dua pemain Inter saat mereka meraih Piala Interkontinental di tahun 1964 dan 1965. Picchi meninggal tahun 1971 akibat kanker. Sementara Facchetti meninggal tahun 2006 akibat penyakit yang sama.

"Kenangan dari anak-anak itu di 1960-an hidup lagi, tapi sekarang kita harus berpikir tentang mempertahankan posisi ini," sambung Moratti.

Taipan minyak ini pun menyatakan kepuasan atas keberhasilan klubnya meraih trofi kelima di tahun ini. Trofi Piala Dunia Antarklub dinilainya sangat penting buat La Beneamata.

"Kemenangan ini melengkapi perjalanan di tahun 2010 dan merupakan momentum penting bagi Inter. Sangat penting untuk mengakhiri tahun dengan pencapaian ini. Saat ini pemain sedang larut dalam sukacita," pungkasnya.
(dtc/a2s)

sumber : http://www.beritabola.com/bola-dunia/39-bola-dunia/9974-inter-juara-moratti-ikuti-jejak-sang-ayah.html

Pandev: Inilah Inter Sesungguhnya

ekspresi Pandev
Striker Inter Milan Goran Pandev menyatakan bahwa performa Nerazzuri di Piala Dunia Antarklub menunjukkan Inter sesungguhnya, yakni sebagai tim yang tak pernah gagal di momen-momen besar.

Inter menjadi juara Piala Dunia Antarklub 2010 usai mengalahkan Mazembe 3-0 di laga puncak, Minggu (19/12/2010) malam WIB. Gol pembuka juara Liga Champions 2009/10 itu dikemas Goran Pandev, selanjutnya disusul oleh gol dari Samuel Eto'o dan Jonathan Biabiany.

"Saya berterimakasih kepada semuanya. Mereka membantu saya melewati momen berat ini. Eto'o memberikan umpan yang luar biasa. Seluruh tim juga tampil luar biasa," ujar Pandev dikutip dari situs resmi klub.

Prestasi ini seolah menepis sejumlah keraguan yang mengiringi Inter menjelang keberangkatan ke Piala Dunia Antarklub. Pasalnya I Biscione mencatat hasil yang tak memuaskan di kompetisi domestik mau pun di Eropa.

"Hari ini kami menunjukkan seperti apa tim yang sesungguhnya, tim yang tidak pernah gagal di momen-momen besar (penting). Jadi mari kita nikmati trofi kelima yang kami peroleh di tahun ini," ujar Pandev

sumber: http://www.beritabola.com/bola-dunia/39-bola-dunia/9964-pandev-inilah-inter-sesungguhnya.html

Piala Dunia Antarklub - Inter Juara Piala Dunia Antarklub

Inter Milan berhasil menutup tahun 2010 dengan meraih gelar juara Piala Dunia Antarklub. Di babak final, anak buah Rafael Benitez mengatasi wakil Afrika Mazembe tiga gol tanpa balas.

Inter mengalahkan Mazembe 3-0 dalam laga yang berlangsung di Sheikh Zayed Stadium, Abu Dhabi, Minggu (19/12/2010) dinihari WIB. Gol-gol kemenangan Nerazzuri dikemas Goran Pandev, Samuel Eto'o dan Jonathan Biabiany. 

Di kejuaraan dunia antarklub kali ini, Inter total membukukan enam gol dan tidak kebobolan. Ada pun di pertandingan sebelumnya yakni melawan Seongnam, tim Italia itu juga mencatat kemenangan 3-0.

Jalannya Pertandingan

Menit awal laga ini sempat diganggu oleh masuknya seorang penyusup ke dalam lapangan yang membuat laga terhenti selama beberapa saat.

Pertandingan berlangsung dalam tempo tak terlalu cepat. Mazembe berusaha menekan lewat kedua sayap, namun usaha wakil Afrika itu belum ada yang memberikan ancaman berarti ke gawang Inter yang dikawal Julio Cesar.

Inter membuka skor lewat Goran Pandev di menit ke-13. Gol ini berawal dari umpan Samuel Eto'o. Bola coba diantispiasi oleh Kazembe Mihayo, namun gagal.

Si kulit bundar jatuh ke Pandev. Setelah beberapa langkah menggiring bola, eks Lazio itu melepas tembakan datar yang gagal dibendung kiper Muteba Kidiaba.

Juara Liga Champions Eropa unggul 2-0 empat menit berselang. Adalah Samuel Eto'o yang menjadi pencetak gol-nya. Berawal dari umpan silang Javier Zanetti dari sisi kanan, bola diterima dengan tak terlalu sempurna oleh Pandev.

Bola kemudian mengarah ke Eto'o. Dengan tendangan datar pemain asal Kamerun itu menjebol gawang Mazembe.

Nerazzuri memiliki kesempatan menambah skor di menit ke-23. Diego Milito yang lolos dari jebakan off-side tinggal satu lawan satu dengan Kidiaba. Sepakan pemain Argentina ini mengenai Kidiaba, bola selanjutnya dibuang bek Joel Kimwaki.

Menit ke-32 wakil Afrika memiliki peluang. Sepakan jarak jauh Dioko Kaluyituka masih bisa ditangkap Julio Cesar.

Milito! Tiga menit menuju jeda, pemain bernomor 22 ini kembali memiliki peluang. Menerima umpan terobosan, Milito tinggal berhadapan dengan Kidaiba. Namun sepakannya masih bisa dibendung dengan kaki oleh kiper Mazembe itu.

Inter memiliki dua peluang di periode satu jam laga berjalan. Sepakan Maicon dari sebelah kanan mengenai tangan Kiadiba dan kemudian tiang gawang. Selanjutnya tandukan Milito dari situasi sepak pojok masih melenceng dari sasaran.

Serbuan Mazembe hadir di menit ke-64. Umpan silang yang dilancarkan Mulota Kabangu dihalau Julio Cesar. Bola jatuh ke Amukok Kanda dan kemudian ia melepas tembakan namun masih membentur pemain belakang Inter.

Peluang bagus didapatkan wakil Afrika di menit ke-74. Kaluyituka berhasil menerobos hingga kotak penalti Inter. Julio Cesar bergerak menghalangi pergerakan pemain bernomor 15 itu. Kaluyituka kehilangan keseimbangan dan terjatuh.

Eto'o! Menit ke-77 striker Kamerun ini punya kesempatan menambah pundi gol-nya. Menuntaskan kerjasama antara Pandev dan Dejan Stankovic, Eto'o melepas tembakan yang masih bisa ditepis Kiadiba.

Dua menit berselang terjadi kemelut di muka gawang Inter. Umpan silang dari Mulota Kabangu disambut sepakan Kaluyituka. Bola ditepis oleh Julio Cesar. Hasil rebound diterima oleh Arnia Ekanga, namun usaha dia bisa digagalkan oleh Ivan Cordoba.

Tak lama kemudian, Kaluyituka kembali berpeluang. Kali ini tandukannya menyambut umpan silang dari sebelah kanan tepat di tangkapan Julio Cesar.

Anak buah Rafael Benitez memantapkan kemenangan limamenit menuju bubaran lewat pemain pengganti Jonathan Biabiany. Menerima umpan lambung yang dilepas Dejan Stankovic dari tengah lapangan, Biabiany mengecoh Kidiaba untuk selanjutnya menceploskan bola ke gawang Mazembe.

Susunan Pemain

Mazembe: Kidiaba; Nkulukuta, Kasusula, Kimwaki, Bedi, Ekanga, Mihayo, Singuluma, Kaluyituka (Ndonga 89'), Kabangu, Kasongo (Kanda 45')

Inter Milan: Julio Cesar; Maicon, Cordoba, Chivu (Stankovic 53'), Lucio, Zanetti, Cambiasso, Thiago Motta (Mariga 84'), Milito (Biabiany 70'), Pandev, Eto'o

sumber : http://www.beritabola.com/bola-dunia/39-bola-dunia/9961-piala-dunia-antarklub-inter-juara-piala-dunia-antarklub.html

'Inter Juara Berkat Penguasaan dan Serangan Balik'

Keberhasilan Inter Milan memenangi final Piala Dunia Antarklub adalah pada strategi penguasaan bola dan serangan balik. Langkah ini ditempuh karena kondisi tim tak 100%.

Inter menjadi juara Piala Dunia Antarklub dengan mengatasi Mazembe 3-0 Minggu (19/12/2010) dinihari WIB. Menghadapi laga ini, pelatih Rafael Benitez dihadapkan pada kondisi di mana pengatur serangan Wesley Sneijder tak bisa tampil akibat cedera.

"Tidak mudah untuk memutuskan siapa yang akan saya jadikan starter. Saya harus melakukan sejumlah keputusan dan saya memilih untuk Javier Zanetti meng-cover area di depan Maicon. Sementara Dejan Stankovic akan saya tampilkan di pertengahan laga," kata pelatih berkebangsaan Spanyol itu di situs resmi Inter.

Selain tak diperkuat Sneijder, Inter juga dihadapkan dalam kondisi tim yang tidak 100 persen fit. Lalu strategi apa yang diterapkan Benitez sehingga berbuah manis?

"Kami melakukan apa yang harus kami lakukan. Kami memegang penguasaan bola karena kaki-kaki kami juga masih belum 100 persen dan kemudian memukul lawan dengan serangan balik," ujar suksesor Jose Mourinho itu.

Dalam laga ini Inter memang beberapa kali sempat berada dalam tekanan Mazembe. Statistik dari situs resmi FIFA menunjukkan wakil Afrika mencatat 16 kali tembakan berbanding sembilan milik Inter. Namun anak buah Benitez lebih efektif karena enam tembakan mereka mengarah ke gawang, sementara Mazembe hanya lima.

Ada pun untuk soal penguasaan bola, Inter unggul dengan 56 berbanding 44

sumber: http://www.beritabola.com/bola-dunia/39-bola-dunia/9965-inter-juara-berkat-penguasaan-dan-serangan-balik.html